Pansus DPR Dukung Sulteng Kembangkan KEK
02-03-2009 /
PANITIA KHUSUS
Anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Kawasan Ekonomi Khusus (Pansus RUU KEK) yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR Muhidin M. Said (F-PG) mendukung langkah yang diambil oleh Walikota Palu, Sulawesi Tengah, yang akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dukungan tersebut disampaikan Muhidin saat pertemuan dengan Walikota Palu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Ketua DPRD Kota Palu, dan jajaran pemerintahan Kota Palu, di Kantor Gubernur Provinsi Sulteng, Jum’at (27/2).
“Saya menilai langkah yang diambil Walikota Palu sangat luar biasa, karena itu saya sangat mendukung segala upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Sulteng,†ujar Muhidin.
Dalam sambutannya mewakili Ketua Tim Kunjungan Lapangan Pansus KEK DPR, Muhidin menjelaskan, Tim Pansus KEK DPR RI mengunjungi Sulawesi Tengah dalam rangka meminta masukan dari unsur pemerintah daerah dan pemerintah kota Palu terkait keinginan Sulawesi Tengah membangun kawasan ekonomi khusus.
Lebih lanjut Muhidin mangatakan, KEK sengaja dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan investasi di daerah. Dengan banyaknya investasi di daerah, diharapkan akan membantu pembangunan daerah tersebut. “Dengan dibangunnya KEK ini, saya yakin akan banyak investor yang akan menanamkan modalnya di Sulteng, dengan demikian perekonomian Sulteng dapat terus meningkat,†jelas Muhidin.
Anggota Pansus KEK lainnya Ali Masykur Musa (F-KB) sangat menyambut baik apa yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Palu untuk membangun KEK di wilayah Palu. “Ini adalah suatu langkah positif dan tidak ada alasan untuk tidak mendukung kota Palu memiliki kawasan ekonomi khusus,†kata Ali Masykur.
Dengan dibangunnya KEK di kota Palu, Ali Masykur mengharapkan terjadi perubahan paradigma pembangunan nasional yang dahulu lebih mengutamakan pembangunan di pusat pemerintahan. “Sekarang pusat tidak lagi didahulukan, daerah harus dapat berkembang dengan cepat,†ungkapnya.
Sementara itu Mustafa Kamal (F-PKS) mengatakan, Sulawesi Tengah sangat berpotensi untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus karena mamiliki banyak sumber daya alam yang dapat diolah dan dikembangkan.
Mustafa juga mengharapkan agar dalam pengembangan KEK di Palu harus tetap memperhatikan factor-faktor kepelstarian lingkungan dan dapat terus menjaga nilai-nilai budaya yang sudah lama melekat dalam masyarakat Sulteng. “Biasanya kalau daerah itu ingin membangun, suka melupakan faktor kelestarian lingkungan dan nilai budaya, karena itu jangan sampai terjadi di Palu ini,†ujar Mustafa.
Dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, HB. Paliudju mengatakan, pengembangan kawasan ekonomi khusus menjadi penting keberadaannya, sehingga tepat dan untuk dikembangkan bagi usaha perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat Sulawesi Tengah.
Kebijakan pembangunan kawasan ekonomi khusus sudah tentu akan mendorong dan memacu pertumbuhan aktivitas perekonomian di wilayah kawasan ekonomi khusus dan sekitarnya. Pada gilirannya kebijakan ini dapat memberi dampak posotif bagi perkembangan dan penguatan, usaha mikro kecil dan menengah dan lembaga ekonomi local lainnya.
Oleh karena itu menurut Gubernur, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sangat merespon dan memberikan apresiasi terhadap kebijakan strategis pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sulawesi Tengah, dengan harapan kebijakan ini benar-benar menjadi langkah awal yang tepat bagi penanganan dan pengelolaan sumber daya alam, dalam konsep kawasan ekonomi khusus yang akan dikembangkan nantinya.
Sementara itu, Walikota Palu, Rusdy Mastura, dalam sambutannya menjelaskan, yang mendorong Sulawesi Tengah umumnya dan Kota Palu pada khususnya untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus adalah sulitnya kegiatan ekspor barang-barang kerajinan Sulawesi Tengah ke luar negeri.
Rusdi menambahkan, selama ini kegiatan ekspor yang berasal dari Sulteng tidak dapat langsung, tetapi harus melalui Surabaya aatu Jakarta. Hal tersebut tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama. “Potensi Sulteng sangat besar, sangat disayangkan kalau kita mau mengekspor barang hasil kerajinan Sulteng tidak dapat langsung ke luar negeri yang hanya memerlukan waktu yang tidak lama,†jelas Rusdy.
Untuk itu Rusdy mengharapkan, dengan dibangunnya kawasan ekonomi khusus di kota Palu dapat mempercepat kegiatan hasil kerajinan Sulteng ke luar negeri. “Tolong perhatikan kawasan timur,†harapnya.
Rusdy yakin apabila kawasan ekonomi khusus sudah dibangun di Palu, 20 tahun yang akan datang kota Palu dan Sulawesi Tengah umumnya dapat jauh lebih maju mengingat potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulawesi Tengah sangat besar. “Kami minta dukungan DPR dan pemerintah untuk pembangunan Sulteng,†kata Rusdy.(ol)